Tuesday, December 28, 2010

Kaus Timnas Diobral

The following article covers a topic that has recently moved to center stage--at least it seems that way. If you've been thinking you need to know more about it, here's your opportunity.

Metrotvnews.com, Jakarta: Pedagang kaus dan pernak-pernik berlogo tim "Garuda" di sekitar Stadion Gelora Bung Karno kena imbas kekalahan timnaa atas Malaysia. Pedagang kini mulai mengobral barang dagangan mereka.

Ahmad Jauhari, salah satunya. "Saya jual Rp25 ribu saja, habis Timnas kalah dan sekalian menghabiskan dagangan," ujar pedagang yang biasa berkeliling di GBK, Senin (27/12).

Pria yang mengaku berasal dari Tanahabang, Jakarta Pusat, itu mengaku, mendapat omset besar ketika laga timnas  melawan Filipina. "Waktu lawan Filipina saya untung besar. Saya jual Rp 70 ribuan dan langsung habis sehari," ungkap Ahmad.

Tapi, Ahmad dan penjual lainnya di wilayah Stadion GBK akan tetap menggelar dagangannya hingga laga leg kedua partai final berlangsung.

"Hari ini saya sudah laku dua kaus dan saya akan tetap jualan hingga hari Rabu," kata Joni M Ali (50) sekitar pukul 12.00 WIB ketika menggelar dagangannya di pintu 7 stadion GBK.

Joni mengatakan dia berjualan kaus timnas sejak awal pertandingan piala AFF Suzuki Cup 2010. Dia mengaku setiap hari berbelanja kaus timnas di pasar grosir Tanahabang sebanyak 3 hingga lima lusin pada malam hari usai berjualan.

Now that we've covered those aspects of mobil keluarga ideal terbaik indonesia, let's turn to some of the other factors that need to be considered.

Kaus dengan modal Rp 28 ribu dia jual Rp 35 ribu hingga Rp 45 ribu. "Yang paling laku adalah kaus timnas untuk anak-anak berupa setelan, modal Rp 35 ribu laku Rp 50 ribu per stel," kata Joni.

Pada pertandingan leg pertama Indonesia melawan Filipina, Joni mengaku dengan modal Rp450 ribu, hasil pinjam ke saudaranya, bisa menghasilkan Rp6 juta dalam sehari.

"Ketika Timnas melawan Filipina pertama kali dagangan saya 7 lusin habis dan saya tidak menyangka bisa pegang uang sampai 6 juta," Ujarnya. Kaus termahal Rp70 ribu dan termurah Rp35 ribu.

Untuk berdagang di sekitar lingkungan GBK dirinya mengaku hanya membayar iuran kebersihan sebesar Rp 5 ribu. Bebas mau berjualan di manapun asal tak dilarang. 

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang HP bekas di Bekasi ini mengaku keuntungan yang ia dapatkan akan digunakan untuk berjualan kaus sepak bola manca negara.

Sementara itu, pedagang lainya Satriawati (41) asal Srengseng Kelapa Dua Jakarta Barat yang sudah dua pekan lebih berdagang di GBK mengatakan bahwa pembeli khususnya  anak-anak yang memburu kaus timnas Christian Gonzales dan Irfan Bachdim.

Selain berjualan di wilayah GBK pedagang celana jeans di pasar Cipulir tersebut juga mengaku dagangannya dia jual  di lingkungan rumahnya terutama saat warga nonton bareng. "Saya jual dirumah juga, dan nanti kalau tidak habis saya akan jual di pasar malam," ujarnya.(Ant/ICH)

Is there really any information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia that is nonessential? We all see things from different angles, so something relatively insignificant to one may be crucial to another.

No comments:

Post a Comment