Thursday, December 3, 2009

Gaza Didera Cacat Janin dan Kanker

Do you ever feel like you know just enough about tech to be dangerous? Let's see if we can fill in some of the gaps with the latest info from tech experts.
GAZA--Cacat janin, kanker, terutama kanker darah kini menjadi penyakit yang merebak di jalur Gaza, pasca serangan Israel.

Para pakar menyerukan kepada warga untuk melakukan cek medis secara rutin serta perhatian terhadap perubahan pada fisik, periksa dini. Bagi pada ibu hamil agar memeriksa rutin kandungannya sejak dini dan jangan menunggu janin sudah besar. Mereka juga meminta departemen kesehatan memeriksa bahan makanan terutama daging dari luar Gaza untuk dipastikan kesehatannya.

Beberapa rekomendasi ini disampaikan selama diskusi  yang digelar Pusat Lembaga Together Aggrowed " majalah harapan lingkungan dan pembangunan " dengan tema setahun agresi penghancuran dan tiga tahun blokade Israel, dampak kesehatan bagi perang Jalur Gaza dan bagaimana menghadapinya. Acara dihadiri oleh Dr. Abdul Fattah Abdu Rabbih, guru besar ilmu lingkungan dan pakar dan ahli penting lainnya.

Para pakar membicarakan soal soal generasi mendatang di tengah meningkatnya cacat janin pasca perang dan tingginya tingkat kanker secara umum, dan kanker darah khususnya.

Abdul Fatah Abdu rabbih menyampaikan hasil studi soal dampak lingkungan dari agresi Israel di Jalur Gaza dengan data, angka dan gambar, baik terhadap manusia atau lingkungan. œMasalah lingkungan memang ada sejak sebelum agresi, namun masalah itu semakin parah usai perang. Sebab tingkat polusi air karena kandungan kalori yang tinggi dan nitrat belipat-lipat sesuai dengan standar dunia. Air paling banyak tercemar di wilayah selatan Jalur Gaza dan 90% tidak layak digunakan manusia. 

Cacat pada Janin

Dr. Abdul Majid Yasin, guru besar spikologi di fakultar kedokteran dan lingkungan menyampaikan soal dampak senjata Israel dalam agresi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Ia menilai, senjata Israel yang digunakan di Jalur Gaza sangat mengagetkan sebab tidak digunakan sebelumnya dan hanya pernah dipakai di Faloja Irak.

Knowledge can give you a real advantage. To make sure you're fully informed about tech, keep reading.

Ia menegaskan, gas fosfor yang digunakan Israel selama agresi mengandung materi lilin yang berwarna kuning dengan aroma bawang kebanyakan digunakan dalam pabrik. Ini digunakan oleh Israel untuk menjaga pasukan dalam perang sebagai pelindung dari asap dan debu. Senjata ini didesain untuk digunakan di wilayah padang pasir terbuka bukan di daerah berpenduduk.

Yasin meneagskan, bahaya senjata ini adalah karena fosfor ini dilecutkan oleh tank dan pecahannya masih membakar di bumi jika tersedia oksigen yang banyak. Bahaya bagi kesehatan adalah dari asapnya bagi pernafasan yang bisa menimbulkan luka bakar hingga ke tulang. Zat ini bisa menyebabkan kanker dan rusak organ tubuh. Bahaya senjata ini sudah dibuktikan oleh lab-lab milik PBB.

Selain itu Israel juga menggunakan uranium yang bisa masuk ke tubuh manusia melalui pernafasan dan darah, untuk jenis alfa. Untuk jenis beta bisa menghanguskan jaringan organ tubuh. Radiasi senjata uranium Israel juga menyebabkan cacat pada janin terutama pada hati dan ginjal, menyebabkan kanker darah, kemandulan, keterbelakangan cerebral dan cacat lainya. Karenanya dianjurkan untuk banyak konsumsi vitamin C dan E.

Dr. Abdul Munim menegaskan soal bom Dime yang menyebabkan kanker. Bom ini digunakan sejak tahun 2006 di dunia, oleh Amerika pada tahun 2002 sebagai ganti bom klasik biasa yang mengandung paku dan potongan besi. Bom ini sangat besar ledakannya dan bisa menimbulkan organ rusak terbakar. Namun bahan-bahan itu dihaluskan sehingga menjadi lebih berbahaya karena tidak terlihat kasar mata atau bahkan kaca pembesar. Jika masuk tubuh manusia maka ia tidak akan terasa kecuali beberapa saaat setelah itu.

Dr. Labid mengungkap sejumlah peningkatan penderita kanker tulang dan urat pasca perang. Ia menegaskan, penderita kanker darah tahun 2006 mencapai 11 % laki-laki dan 6 % wanita. Bahayanya, kanker ini 90 % tidak terobati di dunia. ip/ahi

 
 
 
 
 

Those who only know one or two facts about tech can be confused by misleading information. The best way to help those who are misled is to gently correct them with the truths you're learning here.

No comments:

Post a Comment