Monday, December 7, 2009

Hukum Onani

The following article includes pertinent information that may cause you to reconsider what you thought you understood. The most important thing is to study with an open mind and be willing to revise your understanding if necessary.
Pertanyaan

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Ustadz, saya pria 26 tahun belum pernah pacaran, apalagi menikah. Belakangan ini, saya melampiaskan nafsu syahwat saya dengan onani. Pernah saya melakukan onani pada waktu siang hari di bulan puasa, sehingga malamnya saya mimpi jelek sekali. Sejak saat itu, saya jadi takut, tapi nggak kuat juga menahan nafsu ini.

Yang ingin saya tanyakan:

1. Apa hukum melakukan onani saat bulan puasa?

2. Ustadz pernah bicara dengan sangat yakin ke orang yang belum menikah bahwa rizki Allah itu luas. Bagaimana saya bisa yakin dengan hal itu, sementara saya sendiri tidak pantas karena banyak dosa seperti ini. Apakah orang seperti saya layak meminta ke Allah, karena saya "merasa" permintaan-permintaan saya jarang dikabulkan, tapi kadang sesuatu yang tidak saya, justru minta tiba-tiba datang kepada saya.

3. Karena itu, doakan saya ustadz, semoga saya kuat dalam menghadang gangguan
setan terkutuk ini, dan semoga saya mendapatkan kerja agar saya bisa nikah.

Terima kasih,

I trust that what you've read so far has been informative. The following section should go a long way toward clearing up any uncertainty that may remain.


Iwahyudi

Jawaban

Wa'alaikum Salam Wr. Wb.

Semoga Allah memberkati kita semua.

1. Hukum mastrubasi (atau onani) adalah haram, apalagi jika dilakukan di bulan Ramadlan.  Lihat Q.S. Al-Mukminun: 5-6. Tetapi, ada sebagian Ulama yang berpendapat bahwa di sana ada sedikit keringanan dalam kondisi takut akan jatuh ke perzinaan, maka dibolehkan karena dianggap lebih ringan masalahnya. Jadi, hitungannya mengambil madharrat yang lebih ringan.

2. Bagaimana Anda bisa yakin?
a. Bacalah firman-firman Allah dan hadis Rasulullah SAW, dan bukalah hati Anda bahwa yang befirman adalah Allah yang selalu banar janjinya dan yang bersabda adalah Rasulullah yang tidak pernah bohong sepanjang hidupya.
b. Tataplah kehidupan manusia, maka akan Anda temukan betapa mereka adalah bukti firman Allah dan sabda Rasulullah SAW terutama dalam hal rizki.

3. Siapa pun layak meminta kepada Allah SWT. Sempurnakanlah syarat-syarat diterimanya doa, kemudian yakinlah doa Anda diterima. Sabarlah menunggu waktu pengabulan doa. Dan tetaplah berbaik sangka kepada Allah. Jika ternyata apa yang Anda minta tidak atau belum dikabulakan dan ada yang tidak Anda minta justru datang, itu merupakan kasih sayang Allah. Allah lebih tahu tentang kita dari pada kita sendiri. Yakinlah!

4. Saya sarankah Anda segera menikah dan jangan berpikir yang tidak-tidak tentang pernikahan. Jangan pula bersikap perfecsionis dan muluk-muluk dalam mengahadapi pernikahan. Siapkanlah sebaik mungkin dengan wajar dan bertawakallah kepada Allah SWT. Semuanya akan baik-baik saja.

5. Doa saya menyertai Anda selalu, insya Allah.

Now might be a good time to write down the main points covered above. The act of putting it down on paper will help you remember what's important about tech.

No comments:

Post a Comment