Thursday, December 3, 2009

Muslim dalam '100 Top Global Thinkers'

The following article presents the very latest information on tech. If you have a particular interest in tech, then this informative article is required reading.
KAIRO--Majalah Foreign Policy merilis daftar orang-orang yang dianggap sebagai pemikir top dunia dan sejumlah nama dari tokoh Muslim tercantum dalam daftar yang bertajuk 100 Top Global Thinkers tersebut. Mereka merupakan profesor, cendekiawan, politikus, bankir, dan jurnalis.

Zahra Rahnavard, istri dari pemimpin oposisi Iran, Mir Hossein Mousavi, berada pada posisi tiga setelah Kepala Federal Reserve AS, Ben Bernanke, yang dianggap berhasil menyelamatkan ekonomi AS dari kolaps dan Presiden Barack Obama, yang dinilai mampu mempertahankan peran utama AS di dunia.
 
Majalah tersebut menilai, Rahnavard, merupakan otak yang berada di belakang Revolusi Hijau dan kampanye politik yang dilakukan suaminya.Ia juga ikut berkampanye untuk sang suami dalam pemilu presiden di Iran pada Juni lalu. Pemilu ini kemudian menyisakan sengketa politik.

Rahnavard merupakan mantan penasihat Mohamed Khatami, yang menjabat presiden Iran dari 1997 hingga 2005 lalu. ''Rahnavard merupakan pengkaji Alquran dan menulis sejumlah buku seni dan politik,'' demikian tulis  Foreign Policy, yang dikutip Islamonline, kemarin.

Sementara itu, Imam al-Sharif, pemimpin spiritual kelompok Jihad di Mesir, berada pada posisi ke-10. Ia dianggap berhasil menyusun sebuah rasionalisasi jihad di Mesir dan dunia. Sebuah revisi komprehensif terhadap dukungannya sebelumnya terhadap perang agama.

Pada posisi ke-16, terdapat pakar ekonomi Muslim dari AS, Mohamed El-Erian. Ia adalah salah satu pimpinan dari sebuah perusahaan investasi, Pacific Investment Management Company (Pimco), yang mengelola aset yang jumlahnya sekitar 842 miliar dolar AS.

It seems like new information is discovered about something every day. And the topic of tech is no exception. Keep reading to get more fresh news about tech.

Empat peringkat berikutnya, ada mantan menteri keuangan Afghanistan, Ashraf Ghani. Ia dimasukkan ke dalam daftar tersebut karena dianggap memiliki kemauan dan upaya yang keras, dalam mencerabut akar korupsi di Afghanistan.

Sedangkan Anwar Ibrahim, mantan deputi perdana menteri Malaysia, ditempatkan pada posisi ke-32. Ia masuk daftar karena perjuangannya dalam mengembuskan demokratisasi di negerinya, Malaysia.

Ada pula pemenang Nobel, Muhammad Yunus. Ia berada di peringkat ke-46 dari daftar yang dianggap berperan besar dalam memerangi kemiskinan. ''Yunus mungkin hanya satu-satunya bankir yang mampu membawa lembaganya keluar dari krisis keuangan,'' katanya.

Cendekiawan Muslim dari Swiss, Tariq Ramadan, berada pada posisi ke-49. Menurut  Foreign Policy, Ramadan telah mendedikasikan dirinya untuk membuktikan bahwa Islam tak bertentangan dengan kehidupan di Barat, termasuk dengan demokrasi.

Ramadan, jelas majalah berbasis di AS itu, ingin mengartikulasikan sebuah Islam yang sesuai dengan demokrasi open-minded di Eropa. Ia selama ini dikenal sebagai pemikir Muslim yang gencar mengecam terorisme dan ekstremisme.

Selain itu, Ramadan juga merupakan seorang profesor studi Islam di Oxford University. Ia telah menulis 20 buku dan 700 artikel tentang Islam. Ia pernah disebut majalah  Time sebagai salah satu dari 100 inovator pada abad ke-21 ini.

''Sepanjang hidupnya, cucu dari pendiri Ikhwanul Muslimin, Hassan al-Banna itu, telah menjalani semacam kontradiksi. Ia seorang intelektual Muslim yang sangat mendukung demokrasi, namun ia pun yakin hukum agama merupakan sesuatu yang universal,'' demikian ungkap  Foreign Policy. fer/taq

There's no doubt that the topic of tech can be fascinating. If you still have unanswered questions about tech, you may find what you're looking for in the next article.

No comments:

Post a Comment